“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
2 Timotius 3:16
Ini berarti tidak ada bagian Firman yang bisa dipilih-pilih. Bukan hanya bagian yang terasa indah atau menenangkan, tetapi juga bagian yang menegur, menantang, dan mematahkan kesombongan hati manusia. Dalam dunia yang menuntut kebenaran disesuaikan dengan perasaan, dengan tegas: Firman tidak disesuaikan kepada manusia namun manusialah yang harus menyesuaikan kepada Firman.
Tujuan utama Firman adalah mengajar manusia mengerti siapa Allah dan apa yang benar di hadapanNya, bukan untuk mempertahankan manusia dengan tabiatnya yang lama, tetapi untuk mengubah pola pikir agar sejalan dengan kehendak Tuhan. Firman sejati tidak berkompromi dengan dosa meskipun itu berarti kehilangan popularitas, dukungan, atau kenyamanan rohani.
Firman menyatakan dosa yang tersembunyi, mengguncang hati yang keras, dan membuat manusia sadar bahwa tanpa pertobatan, tidak ada pemulihan. Jika Firman tidak lagi berani menegur, maka gereja kehilangan standar kekudusan dan hanya menjadi tempat kenyamanan manusia berdosa.
Firman juga membentuk dengan meluruskan jalan yang salah dan mengarahkan hidup kepada keserupaan dengan Kristus. Proses pembentukan ini tidak selalu lembut. Kadang menyakitkan, seperti tanah liat ditangan tukang periuk. Namun hasilnya adalah karakter sejati yang diubahkan, bukan kemunafikan yang dipoles.